INTERNATIONAL LAW TALK SHOW WAR V. DIPLOMATIC RELATIONS
- Tim Multimedia Fakultas Hukum
- 14 Jun, 2024
- Pojok Mahasiswa
- 82
Pada hari Rabu, (12/06) Lembaga Semi-Otonom, Atma Jaya International Law Society (AILS) menyelenggarakan event Internasional Law Talk Show (ILTalks) dengan mengusung tema ”War V. Diplomatic Relations”. Event yang diselenggarakan di Ruang RKF Kampus 1 Gedung Alfonsus Mrican ini mengundang narasumber, yakni Bapak Amrih Jinangkung, S.H., LL.M., selaku Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Event ini juga dihadiri Wakil Dekan I, yakni Bapak Hari, supervisor AILS, yakni Ibu Nanda, dan Pak Endro.
Jean Louis (Angkatan 2022), selaku moderator yang memimpin jalannya talkshow, memberikan pertanyaan umpanan mengenai hubungan perang dalam hubungan internasional untuk berdiskusi dengan Bapak Amrih. Menurut beliau, perang merupakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu dalam artian negative, karena ada kekerasan, ada korban. Diskusi dilakukan dalam suasana menyenangkan dan santai. Bapak Amrih memberikan jawaban dengan bahasa yang dapat dipahami oleh audience. Beliau juga menjelaskan mengenai profesi diplomat yang beliau tekuni selama kurang lebih 30 tahun. Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri RI ini menyampaikan bahwa dalam kehidupan diplomat, sukanya lebih banyak dibandingkan dukanya. Beliau menceritakan bahwa dukanya lebih dialami oleh keluarga, terutama anak yang harus berpindah-pindah sekolah tiap 3 (tiga) tahun sekali. Tantangan menjadi diplomat dan strategi menjadi kunci dalam membuat keputusan. Menjadi diplomat harus punya banyak informasi yang menjadi kekuatan buat diri sendiri karena diplomat merupakan representative suatu negara.
Dalam talkshow bersama Bapak Amrih juga membahas mengenai hubungan diplomasi tentang keterpihakan Indonesia dalam konflik Israel dan Palestina. Beliau menjelaskan bahwa keterpihakan Indonesia terhadap Palestina berdasarkan national interest sebagai implementasi pelaksanaan politik bebas-aktif yakni Indonesia tidak memihak negara yang memiliki power yang tidak sesuai dengan kepribadian milik bangsa seperti yang tercermin dalam butiran Pancasila. Sedangkan istilah “aktif” menunjukkan bahwasannya Indonesia dalam menjalankan Politik Luar Negeri tidak bersikap pasif-reaktif atas kejadian-kejadian internasional.
Anastasia Anindita (Angkatan 2022), selaku Ketua pelaksanaan event ILTalks ini mengungkapkan tujuan dilaksanakan event ini adalah untuk meningkatkan insight dari praktisi kepada mahasiswa tentang isu-isu internasional, sehingga dapat membangkitkan concern dari mahasiswa agar sebagai generasi muda penerus dapat diandalkan dalam membawa perdamaian dalam komunitas global. ILTalks merupakan program kerja offline pertama Atma Jaya International Law Society (AILS), sehingga merupakan suatu hal yang baru bagi Anastasia dan teman-teman panitia untuk mempersiapkan acara ini. Anastasia mengungkapkan rasa syukur yang mendalam kepada Bapak Amrih selaku Direktur Jenderal HPI karena sudah berkenan hadir menjadi narasumber.