HAKORDIA: “Pemilu 2024 Bersih Melahirkan Pemimpin yang Berkualitas, Jujur, dan Adil”
- Tim Multimedia Fakultas Hukum
- 13 Dec, 2023
- Pojok Mahasiswa
- 1188
Dalam rangka mempertingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA), Komunitas Anti Korupsi (KOMUTASI) Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini mengadakan acara diskusi publik dengan tajuk “Pemilu 2024 Bersih Melahirkan Pemimpin yang Berkualitas, Jujur, dan Adil”. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, (09/12/) pekan lalu ini diselenggarakan di ruang RKF, Gedung Santo Alfonsus dengan mengundang dua narasumber yakni, Wakil Ketua PN Klaten, Bapak Budi Setyawan, S.H, M.H dan Asisten Madya Ombudsman RI Jateng, Sabarudin Hulu, S.H, M.H.
Dalam pemaparan materinya, Pak Budi menyinggung pemilu dalam perspektif pidana dan sikap kritis dalam mencari pemimpin yang memiliki karakter anti korupsi, adil dan berintegritas. Ia mengutip kutipan Ir. Soekarno yang berbunyi, “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, tapi satu pemuda dapat mengubah dunia”. Pak Budi berpendapat bahwa kita bisa melihat adanya harapan besar untuk kita sebagai generasi muda untuk bisa membangun Indonesia yang lebih hebat dan sejahtera dengan semangat mudanya, hal ini dikarenakan masa depan Indonesia ada ditangan generasi-generasi muda.
Pak Budi mengatakan, “Kalian sebagai pemuda-pemudi Indonesia harus lebih aware dan peduli terhadap pemilu 2024 yang akan datang”. Beliau menyampaikan agar teman-teman Komutasi jangan sampai salah memilih pemimpin. Ia mengingatkan bahwa kita semua harus menggunakan hak pilih kita dan bisa menilai sebelum menjatuhkan pilihan suara ketika di dalam pemilu 2024 kelak.
Menurutnya, pemimpin bukan hanya mereka yang duduk di kursi dengan nyaman memerintah bawahannya dengan kekuasaan yang ia miliki, tetapi, pemimpin yang layak memimpin negara kita adalah mereka yang seharusnya bisa memimpin, mempengaruhi, dan membimbing bangsanya untuk mencapai tujuan bersama. “Karena kekuasaan memiliki kecenderungan korupsi. Ada banyak mantan napi korupsi yang mencalonkan diri menjadi caleg. Di sini kita harus melihat latar belakang dari calon pemimpin dan juga melihat karakternya.” pungkas Pak Budi.
Pak Sabarudin pun juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, pemimpin harus progresif dan partisipatif dalam melayani kepentingan umum. “Pelayanan publik itu harus dipenuhi, baik dalam hal pengadaan, pembukaan akses, serta penjaminan untuk menciptakan kesejahteraan terhadap rakyat.” katanya.
Beliau menuturkan bahwa integritas juga harus dimiliki dalam pelayanan publik, sebab menurutnya, hal ini ini merupakan wujud dari komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan yang mengedepankan integritas dan moralitas demi terbentuknya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. “Di sini, tugas Ombudsman RI adalah untuk mengawasi penyelenggaraan dan pemerintahan dan kita punya hak pelapor ketika terjadi pelanggaran di mana pun kita berada.” ucap Asisten Madya Ombudsman RI Jateng itu.
Di akhir pemaparan materi, Pak Sabarudin menyampaikan kepada peserta untuk memperhatikan nilai-nilai yang harus diterapkan ketika kita memilih seorang calon pemimpin, yakni: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. “Pemilu yang bersih akan menghasilkan pemimpin yang siap untuk melayani dan memberikan kesejahteraan kepada rakyat.” pungkasnya.